Jumat, 29 Januari 2016

Kajian Tentang Hakekat Manusia
Kajian Tentang Hakekat Manusia
A. Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia
Manusia selalu menjadi objek penelitian dalam berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan lain-lain. Mengapa kehidupan manusia itu diperhatikan, yaitu :
a. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan dan mempunyai hak istimewa sampai batas-batas tertentu dan memiliki tugas menyelidiki segala sesuatu secara mendalam.
b. Manusia selalu memikirkan dan bertanya tentang segala hal dan ingin mengetahuinya.
c. Setiap manusia mempunyai tanggung jawab untuk mengerti terhadap dirinya maupun terhadap orang lain dalam kehidupan.
Hakekat manusia sebagai subjek didik adalah :
1. Manusia bertanggung jawab atas pendidikannya sesuai wawasan pendidikan seumur hidup.
2. Manusia punya potensi baik fisik maupun psikis yang berbeda-beda.
3. Manusia adalah insan yang aktif.

B. Masalah jasmani rohani
Dalam tubuh manusia ada dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Hal ini menunjukkan adannya satu totalitas hidup yang mmengandung aspek-aspek :
a) Aspek vegetatif yaitu adanya kehidupan
b) Aspek animalia yaitu adanya insting dan nafsu
c) Aspek humania yaitu adanya kesadaran tentang diri sendiri seperti pikiran, perasaan, kemauan dan hati nurani.


Di dalam unsur jasmani dan rohani terdapat dua aliran yaitu :
• paham materialisme
→ paham yang berpangkal pada realita, artina alam semesta dipandang sebagai suatu realita yang bersifat materi serba zat, serba benda.
• Paham idealisme
→ mempunyai pandangan-pandangan tentang aspek kejiwaan manusia yang tidak tampak. Bagian ini berperan dalam melakukan dan menggerakkan berbagai aktifitas manusia.

C. Pandangan antropologi metafisik
Kita harus mempelajari lima bidang pokok untuk memahami filsafat secara baik, yaitu :
Ø Metafisika
Merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian dari persoalan filsafat yang :
ü Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal.
ü Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan.
ü Membiccarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia.
ü Berupaya menampilkan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu.
ü Membicarakan tentang hubungan akal dengan benda, hakekat perubahan, pengertian tentang kemerdekaan, wujud Tuhan, kehidupan setelah mati dan sebagainya.
Ø Epistemologi
Yaitu teori yang secara umum membicarakan tentang sumber-sumber, karakteristik dan kebenaran pengetahuan.
Persoalan epistemologi berpusat pada :
• Problem asal pengetahuan
• Problem penampilan
• Problem mencoba kebenaran
Ø Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang benar.
Ø Etika
Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang tindakan manusia, dengan penekanan yang baik dan buruk.
Ø Sejarah filsafat
Adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Pemikiran itu dimulai dari zaman pra yunani hingga zaman modern.



Manusia sebagai makhluk pendidikan

A. Manusia sebagai makhluk yang perlu bantuan
Dalam kehidupannya bila dibandingkan dengan makhluk lain, manusia banyak kemiripan dengan hewan, dia makan, bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak serta mempertahankan diri. Tetapi manusia memiliki keahlian khusus dan pola kehidupan serta martabatnya diatas hewan.
Manusia adalah makhluk yang paling aktif dan kreatif dalam kehidupan di lingkungannya. Manusia dilahirkan tidak dengan suatu spesialisasi tertentu. Oleh karena itu manusia perlu bantuan dari pihak lain, karena tanpa bantuan dari orang lain mustahil manusia dapat melangsungkan hidupnya.

B. Dunia manusia sebagai dunia terbuka.
Dunia berperan penting bagi manusia dalam menentukan kepribadian, eksistensi, arah hidup, dan tujuan hidupnya karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai.
Mengenai perbuatan manusia dengan lingkungannya terdapat dua pandangan yang saling berlawanan yaitu :
Ø Pandangan leibniz
Yang memandang pribadi aktif dari dalam. Tanpaa mendapat pengaruh dari luar, sehingga manusia merupakan penyebab, bukann akibat dari lingkungannya..
Ø Pandangan epifenomenalis
Yang menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dari sistem perserapan yang tidak berdaya sama sekali.

C. Manusia sebagai makhluk yang dapat dan perlu didik.
• Manusia yang dapat di didik
Manusia yang dapat di didik harus dapat saling mengisi dan mengimbangi serta bekerja sama dengan pendidiknya.
• Manusia yang perlu di didik
Pengajaran dan pelatihan saja belum cukup membuat bertindak susila, untuk itu perlu pendidikan karena :
• Manusia tidak dilahirkan secara dewasa dan ia tidak dapat bertindak secara mandiri dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasya.
• Kemampuan untuk hidup tidak cukup mempercayakan pada instingnya saja yaitu pertumbuhan dari dalam dirinya.
• Tidak mengikuti dorongan nafsu yang tidak selaras dengan martabat manusiawi.

D. Batas-batas pendidikan
a. Ada hal alami yang dibawa anak sejak lahir
b. Ada ajar yaitu pengaruh dari orang sekitar
c. Ada dasar dan ajar.


Tujuan hidup dan tujuan pendidikan
A. Tujuan hidup
§ Untuk menjadi manusia yang dapat mengabdi pada sang pencipta.
§ Mencari kebenaran yang baik sesuai dengan filsafat dan ajaran agama yang telah di wahyukan oleh Allah SWT.
§ Menjadi manusia seutuhnya dan sebagai penata sosial yang kuat serta berwibawa sehingga mampu menjalankan visi dalam kehidupan sebagai manusia utuh.
§ Dapat mengolah alam semesta yang telah disediakan oleh Tuhan dengan menggunakan akal dan fikiran.
§ Menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani, sehingga terjadi keseimbangan kehidupan di dunia dan ehidupan di akhirat.


B. Tujuan pendidikan
Tujuan dari pendidikan adalah untuk membentuk watak dan kepribadian, mampu menumbuhkan kesadaran yang didasarkan pada ideologi bangsa dan negara.




Komponen-komponen kehidupan yang baik
A. Prinsip dasar hidup yang benar
1. Menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang lain
2. Membiasakan diri mencintai sesama manusia
3. Sabar dan selalu bijaksana dalam menghadapi masalah dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan
4. Mempunyai hubungan baik sesama manusia
5. Peka terhadap rangsangan dan mampu menahan emosi dan perasaan
6. Dapat mengendalikan diri yang menunjukan kematangan dan kedewasaan dalam bertindak
7. Memiliki kesadaran cinta tanah air dan bangsa
8. Patuh dan taat kepada Allah agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
9. Melatih dan membiasakan diri dalam hidup dan pergaulan yang bersifat demokratis

B. Pentingnya kehidupan yang benar bagi kehidupan manusia dan pendidikan
Dalam kehidupan manusia diperlukan pendidikan agar tercapai kehidupan yang benar dengan hal yang harus dilakukan :
1. Memelihara kesucian diri baik jasmani maupun rohani
2. Menanamkan disiplin baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga
3. Memelihara kerapian diri sendiri sebagai menyerasikan adanya disiplin pribadi dan keharmonisasi pribadi
4. Bersikap tenang dan tidak terburu-buru
5. Menjaga keutuhan dan kebulatan serta kesinambungan dalam mewujudkan pembinaan konseptual nilai-nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari.


Filsafat dan tujuan pendidikan

A. Ontologi filsafat pendidikan
Ontologi adalah disiplin ilmu. Ontologi filsafat pendidikan suatu kenyataan dimana kehidupan manusia itu bersifat dinamis, temporal, spiritual serta pluralistik. Pendidikan suatu norma yang objektif dalam masyarakat, negara dan bangsa, cita-cita dan tujuan pendidikan didasarkan kepada realisasi norma objektif negara tersebut.

B. Epistemologi filsafat pendidikan
ü Epistemologi filsafat adalah pengetahuan dan kebenaran bersifat aktif, intelegensi dan operasionalisme media dan media eksperimen yang merupakan ciri-ciri utama suatu pendidikan nasional.
ü Menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas, validitas dan hakekat ilmu pengetahuan.



C. Exiologi filsafat pendidikan
Exiologi menurut Rames dijelaskan bahwa bidang ini menyelidiki pengertian, jenis, tingkat, sumber dan hakekat pendidikan secara kesemestaan.
Dasar-dasar exiologi filsafat pendidikan
1. Filsafat pendidikan mempunyai landasan Pancasila dan UUD 45
2. Filsafat pendidikan dapat membedakan secara hakiki sumber-sumber niali kebenaran dalam suatu perwujudan
3. Filsafat pendidikan merupakan sosial budaya dan kebudayaan umat manusia secara keseluruhan diperadaban manusia menurut tempat dan zamannya.


Aliran filsafat pendidikan progresivisme
A. Pandangan ontologi progresivisme
1. Azas keduniawian adalah disiplin ilmunya universal yang berarti amat luas dan tak terbatas. Dengan kata lain kenyataan yang berlangsung dalam kehidupan manusia.
2. Pengalaman suatu realita yang telah meresep dan membina pribadi
3. Pemikiran sebagai fungsi manusia yang unik atau pemikiran apa-apa yang dilakukan manusia tersebut.
Pengalaman itu dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
a. Pengalaman itu dinamis adalah kehidupan terjadi dengan perubahan yang terus menerus.
b. Pengalaman itu temporal adalah terjadi perubahan dan perbedaan pengalaman dari waktu ke waktu.
c. Pengalaman itu spatial adalah terjadi disuatu tempat dalam lingkungan manusia.
d. Pengalaman itu pluralistis adalah pengalaman itu terjadi seluas adanya interaksi sedalam mana individu itu terlibat.

B. Pandangan epistemologi progresivisme
1. Pengetahuan dan kebenaran
Maksudnya pengetahuan dan kebenaran adalah kemampuan suatu ide untuk memecahkan suatu problem karena itu kebenaran merupakan konsekuensi satu ide, realita pengetahuan dan berdaya guna dalam kehidupan.
2. Pengetahuan itu bersifat positif
ü Pengetahuan produk aktivitas baik terhadap tuntutan lingkungan maupun terhadap pengalaman yang dihadapi untuk memenuhi tuntutan masa depan.
ü Pengetahuan itu mengalami proses penyempurnaan dari waktu ke waktu.
3. Kebenaran bersifat aktif
Karena kebenaran ini adalah hasil dari suatu pengetahuan, hasil pemilihan dalam proses pemecahan masalah, untuk pemecahan masalah itu tidak mungkin tanpa pengetahuan.
4. Intelegensi dan operasionalisme
ü Intelegensi adalah kemampuan untuk menghasilkan kembali untuk suatu alternatif maupun konsekuensi yang ditimbulkan.
ü Operasionalisme adalah memberikan pengarahan dengan cara-cara pendekatan tertentu dalam menafsirkan masalah kemanusiaan.
5. Immediate experience dan mediate experience
ü Immediate experience adalah pengalaman dan kesadaran manusia.
ü Mediate experience adalah subjek berada antara keadaan kehilangan keseimbangan dengan adanya keseimbangan subjek berada antara terganggu dengan tenang.

C. Pandangan exiologi progresivisme
1. Approach empiris adalah masalah dari pengalaman yang real dalam kehidupan manusia
2. Approach artistik adalah suatu nilai yang memperkaya eksperimen manusia. Nilai artistik memberi isi dan kedalaman bagi pengalaman seseorang. Yang termasuk nilai artistik adalah nilai estetika, ilmu pengetahuan dan seni.
3. Demokrasi As Value adalah nilai individual sekaligus dengan demokrasi semua individu yang memiliki hak asasi.



Aliran filsafat pendidikan esensialisme
Aliran pada esensialisme adalah pendidikan harus didasarkan nilai-nilai kebudayaan yang telah ada semenjak awal peradaban umat manusia.
A. Pandangan ontologi esensialisme
1. Sintesa idealisme dan realisme tentang hakekat realita berarti esensialisme mengaku adanya realita objektif disamping konsep-konsep.
2. Aliran esensialisme dipengaruhi penemuan-penemuan ilmu pengetauan modern.
3. Penafsir spiritual atas sejarah.
4. Paham makrokosmos dan mikrokosmos
Paham makrokosmos adalah keseluruhan semestanya dalam suatu design dan kesatuan menurut teori kosmologi. Paham mikrokosmos adalah sebahagian tunggal, suatu fakta yang terpisah keseluruhan baik tingkat umum, pribadi manusia maupun lembaga.

B. Pandangan epistemologi esensialisme
1. Konstaversi jasmani dan rohani
perbedaan realisme dengan idealisme, idealisme adalah manusia yang mengetahui sesuatu hanya melalui ide rohaniah sedangkan realisme adalah manusia mengetahui sesuatu realita melalui jasmani dan rohani.
2. Approach idealisme pada pengetahuan
ü Personalisme adalah manusia bahagian dari rasio Tuhan yang maha sempurna.
ü Approach personalisme adalah manusia tak mungkin mengetahui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tanpa adanya pengamalan.

C. Pandangan oxiologi esensialisme
1. Teori nilai menurut idealisme
Menyatakan bahwa hukum-hukum efisiensi adalah hukum kosmos, nilai-nilai yang terkandung didalamnya adalah :
a. Teori nilai idealisme modern
b. Teori sosial idealisme
c. Teori estetika idealisme
2. Teori nilai menurut realisme
Menyatakan bahwa sumber-sumber pengalaman manusia terletak pada keteratuaran lingkungan hidupnya, kecendrungan ini melahirkan :
a. Etika determinisme
b. Teori sosial realisme
c. Teori estetika realisme.





Dasar filsafat pendidikan pancasila
A. Dasar pikiran dan rasional
Secara yuridis konstitusional negara Indonesia berdasarkan pancasila yang termaksud dan pembukaan UUD 45 alinea ke-4. Ketentuan yuridis konstitusional mengandung makna konsekuensi baik formal maupun fungsional menyatakan:
1. Pancasila adalah dasar negara atau falsafat negara
2. Pancasila adalah norma-norma dasar dan norma-norma tertinggi dalam negara RI
3. Pancasila adalah ideologi negara
4. Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional
5. Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa.

B. Hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan dan masyarakat
Manusia sebagai individual yang menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil bardasarkan keyakinan, motivasi dan tujuan dalam hidupnya, maka manusia sebagai subjek individual.
pendidikan adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan individu menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri. Masyarakat memiliki keyakinan dan kepercayaan yang tercermin dalam tujuan dan hasrat luhur atau kehendak berdasarkan cita dan karsa memilih dan menerapkan aktivitas kehidupan.
Hubungan masyarakat dengan pendidikan itu sebagai hubungan fungsional berarti:
• Bahwa masyarakat atau negara secara sadar mandiri, cita karsa, atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dicapai melalui kebijakan, lembaga, dan strategi tertentu.
• Pendidikan suatu lembaga perwujudannya secara rasional adalah sistem pendidikan nasional yang bersumber dan ditentukan oleh cita karsa manusia menurut keyakinan dan pandangan hidup dan filsafat negara sebagai sumber nilai cita dan kepribadian nasionalnya.

C. Urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan indonesia
Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan.
Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa.
Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.


Sistematika filsafat pendidikan pencasila dan moral
A. Sistematika filsafat pancasila
Sistem filsafat dikategorikan sebagai berikut :
1. Bidang ontologi
• Azas dan sumber ada kemestaan dari Tuhan
• Ada alam semesta sebagai ada tidak terbatas
• Adanya subjek pribadi manusia
• Eksistensi tata budaya sebagai perwujudan martabat
• Eksistensi subjek manusia mandiri selalu dengan motivasi luhur

2. Bidang epistemologi
• Pribadi manusia adalah subjek yang secara potensial dan aktif berkesadaran tahu atas eksistensinya.
• Proses terbentuknya manusia adalah hasil kerjasama atau produk hubungan fungsional.
• Sumber pengetahuan adalah alam semesta
• Proses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan
• Pengetahuan manusia baik jenis maupun tingkatannya dapat di bedakan.

3. Bidang oxiologi
• Tuhan adalah sumber nilai semesta yang menciptakan nilai dalam makna dan wujud.
• Subjek manusia dapat membedakan secara hakiki maka sumber nilai berada dalam perwujudan.
• Nilai dan kesadaran manusia yang realistis meliputi alam semesta.
• Manusia dan potensi martabatnya menduduki fungsi ganda dalam hubungannya dengan nilai.
• Martabat kepribadian manusia secara potensial integritas dari hakekat manusia..

B. Pancasila sebagai sumber dan dasar moral
1. Pancasila merupakan dasar negara atau falsafat negara
2. Pancasila merupakan norma dasar dan norma tertinggi didalam negara
3. Pancasila merupakan ideologi negara, ideologi nasional
4. Pancasila merupakan identitas dan karakteristik bangsa yang perwujudannya secara melembaga sebagai sistem negara pancasila.
5. Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup yang menjiwai.


C. Tujuan pendidikan pancasila
1. Merumuskan formal konstitusional baik dalam UUD maupun GBHN dan UU kependidikan lainnya.
2. Menjabarkan konsepsional
3. Untuk membentuk kepribadian peserta didik agar mereka tahu apa potensinya ke depan.
4. Menanamkan dan melestarikan nilai-nilai luhur pancasila baik sebagai pribadi maupun masyarakat .

D. Sistem pendidikan nasional pancasila
1. Sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan.
3. UU No.20 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional ini perlu diganti
4. Berdasarkan dari pemikiran 3 poin itu telah diganti dengan UU No.20 tahun 2003.
5. Merupakan usaha dan lembaga yang menjamin pengalaman, pengembangan, dan pelestarian pancasila secara mantap.
Etika profesional
A. Ciri-ciri profesional
1. Adanya pengetahuan khusus
2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat
4. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.

B. Prinsip-prinsip etika profesi
1. Tanggung jawab
2. Keadilan adalah adil dalam berbuat bidang apa saja
3. Otonomi, prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalani profesinya
4. Menuju profesi luhur.


ASAL MULA DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

Asal Mula dan Proses Penciptaan Manusia

oleh alifbraja
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. ” (At Tin : 5)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas bisa menjadi bahan renungan buat kita. Sungguh kenyataannya terpampang di hadapan mata. Alangkah sempurna penciptaannya dan alangkah indahnya.
Lalu pernahkan kita memikirkan dari mana kita diciptakan dan bagaimana tahap-tahap penciptaannya? Pernahkah terpikir di benak kita bahwa tadinya kita berasal dari tanah dan dari setetes mani yang hina?
Pembahasan berikut ini mengajak Anda untuk melihat asal usul kejadian manusia agar hilang kesombongan di hati dengan kesempurnaan jasmani yang dimiliki dan agar kita bertasbih memuji Allah ‘Azza wa Jalla dengan kemahasempurnaan kekuasaan-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya sebelum menciptakan Adam ‘Alaihis Salam :
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. ” (Shad : 71)

Begitu pula dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan orang-orang musyrikin yang ingkar dan sombong tentang dari apa mereka diciptakan. Dia Yang Maha Tinggi berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. ” (Ash Shaffat : 11)

Dua ayat di atas dan ayat-ayat Al Qur’an lainnya yang serupa dengannya menunjukkan bahwasanya asal kejadian manusia dari tanah. Barangsiapa yang mengingkari hal ini, sungguh ia telah kufur terhadap pengkabaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri.
Berkaitan dengan hal di atas, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan tahapan-tahapan penciptaan manuasia dan begitu pula Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah memberikan kabar kepada kita akan hal tersebut dalam hadits-haditsnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. ” (Al Mukminun : 12-14)

“Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi … . ” (Al Hajj : 5)
Ayat-ayat di atas menerangkan tahap-tahap penciptaan manusia dari suatu keadaan kepada keadaan lain, yang menunjukkan akan kesempurnaan kekuasaan-Nya sehingga Dia Jalla wa ‘Alaa saja yang berhak untuk diibadahi.
Begitu pula penggambaran penciptaan Adam ‘Alaihis Salam yang Dia ciptakan dari suatu saripati yang berasal dari tanah berwarna hitam yang berbau busuk dan diberi bentuk.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. ” (Al Hijr : 26)
Tanah tersebut diambil dari seluruh bagiannya, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam (sepenuh telapak tangan) tanah yang diambil dari seluruh bagiannya. Maka datanglah anak Adam (memenuhi penjuru bumi dengan beragam warna kulit dan tabiat). Di antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, dan di antara yang demikian. Di antara mereka ada yang bertabiat lembut, dan ada pula yang keras, ada yang berperangai buruk (kafir) dan ada yang baik (Mukmin). ” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi, berkata Tirmidzi : ‘Hasan shahih’. Dishahihkan oleh Asy Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi juz 3 hadits 2355 dan Shahih Sunan Abu Daud juz 3 hadits 3925)

Semoga Allah merahmati orang yang berkata dalam bait syi’irnya :
Diciptakan manusia dari saripati yang berbau busuk.
Dan ke saripati itulah semua manusia akan kembali.

Setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam ‘Alaihis Salam dari tanah. Dia ciptakan pula Hawa ‘Alaihas Salam dari Adam, sebagaimana firman-Nya :
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya … . ” (Az Zumar : 6)

Dalam ayat lain :
“Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya … . ” (Al A’raf : 189)

Dari Adam dan Hawa ‘Alaihimas Salam inilah terlahir anak-anak manusia di muka bumi dan berketurunan dari air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan hingga hari kiamat nanti. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 3 halaman 457)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (mani). ” (As Sajdah : 7-8)

Imam Thabari rahimahullah dan selainnya mengatakan bahwa diciptakan anak Adam dari mani Adam dan Adam sendiri diciptakan dari tanah. (Lihat Tafsir Ath Thabari juz 9 halaman 202) Allah Subhanahu wa Ta’ala menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jima’) dalam rahim seorang ibu sampai waktu tertentu.
Dia Yang Maha Kuasa menjadikan rahim itu sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon manusia. Dia nyatakan dalam firman-Nya :
“Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan. ” (Al Mursalat : 20-22)

Dari nuthfah, Allah jadikan ‘alaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding rahim. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk. Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki dengan tulang-tulang dan urat-uratnya. Lalu Dia menciptakan daging untuk menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat. Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat melihat, mendengar, dan meraba. (Bisa dilihat keterangan tentang hal ini dalam kitab-kitab tafsir, antara lain dalam Tafsir Ath Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain)
Demikianlah kemahakuasaan Rabb Pencipta segala sesuatu, sungguh dapat mengundang kekaguman dan ketakjuban manusia yang mau menggunakan akal sehatnya. Semoga Allah meridhai ‘Umar Ibnul Khaththab, ketika turun awal ayat di atas (tentang penciptaan manusia) terucap dari lisannya pujian :
“Fatabarakallahu ahsanul khaliqin”
Maha Suci Allah, Pencipa Yang Paling Baik

Lalu Allah turunkan firman-Nya :
“Fatabarakallahu ahsanul khaliqin” untuk melengkapi ayat di atas. (Lihat Asbabun Nuzul oleh Imam Suyuthi, Tafsir Ibnu Katsir juz 3 halaman 241, dan Aysarut Tafasir Abu Bakar Jabir Al Jazairi juz 3 halaman 507-508)

Maha Kuasa Allah Tabaraka wa Ta’ala, Dia memindahkan calon manusia dari nuthfah menjadi ‘alaqah. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah dan seterusnya tanpa membelah perut sang ibu bahkan calon manusia tersebut tersembunyi dalam tiga kegelapan, sebagaimana firman-Nya :
” … Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan … . ” (Az Zumar : 6)

Yang dimaksud “tiga kegelapan” dalam ayat di atas adalah kegelapan dalam selaput yang menutup bayi dalam rahim, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam perut.
Demikian yang dikatakan Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, Abu Malik, Adh Dhahhak, Qatadah, As Sudy, dan Ibnu Zaid. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 4 halaman 46 dan keterangan dalam Adlwaul Bayan juz 5 halaman 778)
Sekarang kita lihat keterangan tentang kejadian manusia dari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Abi ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata :
Telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan beliau adalah yang selalu benar (jujur) dan dibenarkan. Beliau bersabda (yang artinya) “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari). Kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula. Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat maka ia meniupkan ruh kepadanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rezkinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada illah selain Dia, sungguh salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli Surga sehingga tidak ada di antara dia dan Surga melainkan hanya tinggal sehasta, maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka melainkan hanya tinggal sehasta. Maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli Surga sehingga ia memasukinya. ” (HR. Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan Muslim 2643, shahih)

Berita Nubuwwah di atas mengabarkan bahwa proses perubahan janin anak manusia berlangsung selama 120 hari dalam tiga bentuk yang tiap-tiap bentuk berlangsung selama 40 hari. Yakni 40 hari pertama sebagai nuthfah, 40 hari kedua dalam bentuk segumpal darah, dan 40 hari ketiga dalam bentuk segumpal daging. Setelah berlalu 120 hari, Allah perintahkan seorang Malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan untuknya 4 perkara di atas.
Dalam riwayat lain :
Malaikat masuk menuju nuthfah setelah nuthfah itu menetap dalam rahim selama 40 atau 45 malam, maka Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Apakah (nasibnya) sengsara atau bahagia?” Lalu ia menulisnya. Kemudian berkata lagi : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan?” Lalu ia menulisnya dan ditulis (pula) amalnya, atsarnya, ajalnya, dan rezkinya, kemudian digulung lembaran catatan tidak ditambah padanya dan tidak dikurangi. (HR. Muslim dan Hudzaifah bin Usaid radhiallahu ‘anhu, shahih)

Dalam Ash Shahihain dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Allah mewakilkan seorang Malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Nuthfah, Wahai Rabbku! Segumpal darah, wahai Rabbku! Segumpal daging. ” Maka apabila Allah menghendaki untuk menetapkan penciptaannya, Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan? Apakah (nasibnya) sengsara atau bahagia? Bagaimana dengan rezkinya? Bagaimana ajalnya?” Maka ditulis yang demikian dalam perut ibunya. (HR. Bukhari `11/477 -Fathul Bari dan Muslim 2646 riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu)

Dari beberapa riwayat di atas, ulama menggabungkannya sehingga dipahami bahwasanya Malaikat yang ditugasi menjaga rahim terus memperhatikan keadaan nuthfah dan ia berkata : “Wahai Rabbku! Ini ‘alaqah, ini mudhghah” pada waktu-waktu tertentu saat terjadinya perubahan dengan perintah Allah dan Dia Subhanahu wa Ta’ala Maha Tahu. Adapun Malaikat yang ditugasi, ia baru mengetahui setelah terjadinya perubahan tersebut karena tidaklah semua nuthfah akan menjadi anak. Perubahan nuthfah itu terjadi pada waktu 40 hari yang pertama dan saat itulah ditulis rezki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagianya. Kemudian pada waktu yang lain, Malaikat tersebut menjalankan tugas yang lain yakni membentuk calon manusia tersebut dan membentuk pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang, apakah calon manusia itu laki-laki ataukah perempuan. Yang demikian itu terjadi pada waktu 40 hari yang ketiga saat janin berbentuk mudhghah dan sebelum ditiupkannya ruh karena ruh baru ditiup setelah sempurna bentuknya.
Adapun sabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
Apabila telah melewati nuthfah waktu 42 malam, Allah mengutus padanya seorang Malaikat, maka dia membentuknya dan membentuk pendengarannya, panglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya. Kemudian Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan … . ” Al Qadhi ‘Iyadl dan selainnya mengatakan bahwasanya sabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam di atas tidak menunjukkan dhahirnya dan tidak benar pendapat yang membawakan hadits ini pada makna dhahirnya. Akan tetapi yang dimaksudkan maka dia membentuknya dan membentuk pendengarannya, penglihatannya … dan seterusnya adalah bahwasanya Malaikat itu menulis yang demikian, kemudian pelaksanaannya pada waktu yang lain (pada waktu 40 hari yang ketiga) dan tidak mungkin pada waktu 40 hari yang pertama. Urutan perubahan tersebut sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Mukminun ayat 12 sampai 14. (Lihat keterangan hal ini dalam Shahih Muslim Syarah Imam An Nawawi, halaman 189-191)

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam Fathul Bari (II/484) membawakan secara ringkas perkataan Ibnu Ash Shalah : “Adapun sabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam hadits Hudzaifah bahwasanya pembentukan terjadi pada awal waktu 40 hari yang kedua. Sedangkan dalam dhahir hadits Ibnu Mas’ud dikatakan bahwa pembentukan baru terjadi setelah calon anak manusia menjadi mudhghah (segumpal daging). Maka hadits yang pertama (hadits Hudzaifah) dibawa pengertiannya kepada pembentukan secara lafadh dan secara penulisan saja belum ada perbuatan, yakni pada masa itu disebutkan bagaimana pembentukan calon anak manusia dan Malaikat yang ditugasi menuliskannya.”
Dalam ta’liq kitab Tuhfatul Wadud halaman 203-204 disebutkan bahwasanya hadits yang menyatakan Malaikat membentuk nuthfah setelah berada di rahim selama 40 malam, tidaklah bertentangan dengan hadits-hadits yang lain. Karena pembentukan Malaikat atas nuthfah terjadi setelah nuthfah tersebut bergantung di dinding rahim selama 40 hari yakni ketika telah berubah menjadi mudhghah. Wallahu A’lam.
Perubahan janin dari nuthfah menjadi ‘alaqah dan seterusnya itu berlangsung setahap demi setahap (tidak sekaligus). Pada waktu 40 hari yang pertama, darah masih bercampur dengan nuthfah, terus bercampur sedikit demi sedikit hingga sempurna menjadi ‘alaqah pada 40 hari yang kedua, dan sebelum itu tidaklah ia dinamakan ‘alaqah. Kemudian ‘alaqah bercampur dengan daging, sedikit demi sedikit hingga berubah menjadi mudhghah. (Lihat Fathul Bari) Tatkala telah sempurna waktu 4 bulan, ditiupkanlah ruh dan hal ini telah disepakati oleh ulama. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah membangun madzhabnya yang masyhur berdasarkan dhahir hadits Ibnu Mas’ud bahwasanya anak ditiupkan ruh padanya setelah berlalu waktu 4 bulan. Karena itu bila janin seorang wanita gugur setelah sempurna 4 bulan, janin tersebut dishalatkan (telah memiliki ruh kemudian meninggal). Diriwayatkan yang demikian juga dari Sa’id Ibnul Musayyib dan merupakan salah satu dari pendapatnya Imam Syafi’i dan Ishaq.
Dinukilkan dari Imam Ahmad bahwasanya ia berkata : “Apabila janin telah mencapai umur 4 bulan 10 hari, maka pada waktu yang 10 hari itu ditiupkan padanya ruh dan dishalatkan atasnya (bila janin tersebut gugur). ” (Lihat Iqadzul Himam Al Muntaqa min Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam halaman 88-89 oleh Abi Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilali)
Kita lihat dalam hadits Ibnu Mas’ud di atas bahwasanya penulisan Malaikat terjadi setelah berlalu waktu 40 hari yang ketiga. Sedangkan pada riwayat-riwayat di atas, penulisan Malaikat terjadi setelah waktu 40 hari yang pertama. Riwayat-riwayat tersebut tidaklah bertentangan.

Imam An Nawawi rahimahullah menerangkan dalam Syarah Muslim (juz 5 halaman 191) setelah membawakan lafadh hadits dari Imam Bukhari berikut ini (yang artinya) : ‘Sesungguhnya penciptaan setiap kalian dikumpulkan dalam rahim ibunya selama 40 hari (sebagai nuthfah). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga. Kemudian menjadi segumpal daging selama itu juga. Kemudian Allah mengutus seorang Malaikat dan diperintah (untuk menuliskan) empat perkara, rezkinya dan ajalnya, sengsara atau bahagianya. Kemudian ditiupkan ruh padanya … . ‘
Yang jelas penulisan takdir untuk janin di perut ibunya bukanlah penulisan takdir yang ditetapkan untuk semua makhluk sebelum makhluk itu dicipta. Karena takdir yang demikian telah ditetapkan 50. 000 tahun sebelumnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhuma :
“Sesungguhnya Allah menetapkan takdir-takdir makhluknya lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit-langit dan bumi. ” (HR. Muslim 2653, shahih)

Dalam hadits ‘Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :
Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena (Al Qalam). Lalu Dia berfirman kepadanya : “Tulislah!” Maka pena menuliskan segala apa yang akan terjadi hingga hari kiamat. (HR. Abu Daud 4700, Tirmidzi 2100, dan selain keduanya. Dishahihkan oleh Syaikh Salim Al Hilali dalam Iqadzul Himam) Banyak nash yang menyebutkan bahwa penetapan takdir seseorang apakah ia termasuk orang yang bahagia atau sengsara telah ditulis terdahulu.

Antara lain dalam Shahihain dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Tidak ada satu jiwa melainkan Allah telah menulis tempatnya di Surga atau di neraka dan telah ditulis sengsara atau bahagia. ” Maka seorang laki-laki berkata : “Wahai Rasulullah! Mengapa kita tidak mengikuti (saja) ketentuan kita (yang telah ditulis) dan kita tinggalkan amal?” Maka beliau bersabda : “Beramal-lah, maka setiap orang akan dimudahkan terhadap apa yang ditetapkan baginya.

Adapun orang yang bahagia akan dimudahkan baginya untuk beramal dengan amalan orang yang bahagia. Adapun orang yang sengsara akan dimudahkan baginya untuk beramal dengan amalan orang yang sengsara. ” Kemudian beliau membaca : “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (Surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. ” (QS. Al Lail : 5-7) [HR. Bukhari 3/225 -Fathul Bari dan Muslim 2647] Bahagia atau sengsara seseorang ditentukan oleh akhir amalnya, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits Ibnu Mas’ud di atas.
Demikian pula dalam hadits berikut, dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :
“Sesungguhnya hanyalah amal-amal ditentukan pada akhirnya (penutupnya). ” (HR. Bukhari 11/330 -Fathul Bari)

Sebagai penutup dapat kita simpulkan bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Dia menciptakan manusia pertama (Adam ‘Alaihis Salam) dari tanah, sedangkan anak-anak Adam berketurunan dengan nuthfah hingga akhir kehidupan nanti. Dia tempatkan nuthfah dalam rahim ibu dan dijaga oleh seorang Malaikat. Nuthfah ini kemudian pada akhirnya menjadi segumpal daging dan dari segumpal daging terus berkembang hingga menjadi sosok anak manusia kecil yang bernyawa lengkap dengan pendengaran, penglihatan, tangan, dan kaki. Bersamaan dengan itu telah ditulis ketentuan takdir untuknya, apakah rezkinya lapang ataukah sempit, apakah amalnya baik atau sebaliknya, kapan datang ajalnya dan apakah ia termasuk hamba Allah yang beruntung ataukah yang sengsara. Naudzubillah!
Dari tanah manusia berasal dan pada akhirnya akan kembali menjadi tanah. Mungkin ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua.
Wallahu A’lam Bis Shawab.
Daftar Bacaan :
1. Al Qur’anul Karim.
2. Adlwaul Bayan. Asy Syaikh Muhammad Amin Asy Syinqithi.
3. Ad Durul Mantsur fi At Tafsir Al Ma’tsur. Imam As Suyuthi.
4. Ahkamuth Thifli. Asy Syaikh Ahmad Al ‘Aysawi.
5. Asbabun Nuzul. Imam As Suyuthi.
6. ‘Aunul Ma’bud. Al Hafidh Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
7. Aysarut Tafasir. Asy Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi.
8. Fathul Bari. Al Hafidh Ibnu Hajar Al Atsqalani.
9. Iqadzul Himam Al Muntaqa min Jami’ Al ‘Ulum wal Hikam. Syaikh Abi Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilali.
10. Jami’ Al ‘Ulum wal Hikam. Al Hafidh Ibnu Rajab Al Hanbali.
11. Jami’ Al Bayan fi Ta’wil Al Qur’an. Ibnu Jarir Ath Thabari.
12. Mu’jam Mufradat Alfadzil Qur’an. Al ‘Allamah Al Ashfahani.
13. Shahih Muslim Syarah An Nawawi. Imam An Nawawi.
14. Shahih Sunan Abi Daud. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.
15. Shahih Sunan At Tirmidzi. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.
16. Tafsir Ibnu Katsir. Al Hafidh Ibnu Katsir.
17. Tafsir Al Qurthubi. Imam Al Qurthubi.

Artinya : Jejak kehidupannya.
Ma’thuf merupakan istilah dalam ilmu nahwu yang bermakna kurang lebih lafadh yang mengikuti lafadh tertentu yang terletak sebelumnya.
Ma’thuf ‘alaih bermakna lafadh yang diikuti oleh lafadh tertentu yang terletak sesudahnya.

(Dinukil dari Majalah Salafy – MUSLIMAH Edisi XIX/Rabi’ul Awwal/1418/1997], ditulis oleh : ustadz Abul Muslim Al Atsari dan ustadzah Zulfa. Peringatan : Majalah Salafy edisi 2002 dan seterusnya, dipegang oleh Ja’far Umar Thalib dan isinya sarat dengan kesesatan Sufiyahnya. Allahu a’lam)


SEJARAH KEPERAWATAN KUNO

Sejarah Keperawatan Kuno
Peradaban sepanjang sejarah keperawatan dilihat dengan berbagai cara. Pada zaman kuno, asuhan keperawatan dipraktekkan dalam keluarga dan tidak dianggap sebagai panggilan dalam beberapa kebudayaan. Sementara perempuan bangsawan Romawi cenderung yang sakit, dewa dan dewi dianggap untuk mempengaruhi penyembuhan di Roma dan Yunani. Dipekerjakan perawat membantu melahirkan di Mesir kuno.
Perawatan Dini
Pada zaman kuno, merawat yang sakit kadang-kadang jatuh pada budak, perempuan miskin atau pelacur. Kekristenan membawa sejumlah diukur terhadap perempuan dalam peran keperawatan dalam abad pertama, dengan Orde Deaconesses menyediakan beberapa perawatan awal. Namun, di beberapa bagian dunia laki-laki dianggap lebih mampu daripada wanita dalam merawat orang sakit.
Pria Perawat
Sekolah perawat pertama, didirikan sekitar 250 SM di India, diperbolehkan tidak ada perempuan yang hadir. Perempuan itu dianggap kurang murni daripada laki-laki, sehingga laki-laki adalah pengasuh utama, membantu pasien untuk berjalan, memijat anggota badan mereka, mandi, memasak, makan dan membuat tempat tidur. Dalam budaya Arab, perempuan dianggap sebagai tidak mampu menjalankan tugas keperawatan. Pada saat Perang Salib, orang-orang militer untuk tentara yang sakit dirawat dan terluka.
Medieval Times
Organisasi laki-laki terbentuk pada abad pertengahan secara eksklusif untuk perawatan pasien. Pada abad ketiga, Parabolani Roma cenderung Mesir di Alexandria yang menderita wabah besar. Pria didominasi kelompok kecil orang Kristen dan membahayakan kehidupan mereka sendiri dengan menyediakan perawatan belum pernah terjadi sebelumnya kepada mereka yang sakit atau sekarat dari penyakit yang sangat menular.
Abad pertengahan
Selama Abad Pertengahan, perawatan menjadi berhubungan erat dengan agama dan gereja. Baik pria dan wanita diberikan perawatan, tetapi hanya untuk anggota jenis kelamin yang sama. Kumpulan orang-orang milik kelompok seperti Hospitaler Knights, Knights of Lazarus, Ksatria Teutonik, dan Persaudaraan Alexian. Menghadiri untuk kawan-kawan yang terluka tujuan utama dari anggota-anggota organisasi-organisasi ini. Kelompok-kelompok ini menjadi preseden dalam membangun administrasi rumah sakit medan perang terkemuka di Eropa. Kristen selama Abad Pertengahan menyebabkan pembentukan para Suster Agustinus, masyarakat keperawatan wanita pertama.
16 Century
Menurut California Porterville College, pengalaman keperawatan formal masih tidak diperlukan pada awal abad ke-16. Namun, selama tahun-tahun berikutnya pertumbuhan, populasi tahun 1500, bersama dengan wabah epidemi, menyebabkan kebutuhan untuk lebih banyak perawat dengan pelatihan yang tepat. Selama periode ini, Sisters of Charity didirikan masyarakat keperawatan pertama dengan kurikulum pendidikan terorganisir.
Pertama Perawat di Amerika
Sekitar tahun 1550, Meksiko Juan de Mena Friar menjadi perawat diidentifikasi pertama dalam apa yang suatu hari nanti akan menjadi Amerika Serikat, menurut situs Perawat Majalah Male. Karam di lepas pantai selatan Texas, biarawan yang ditembak oleh panah dan meninggal segera sesudahnya. Seorang perawat dihormati, Friar Juan rajin cenderung ke sakit sebelum berlayar dari Meksiko yang akan menjadi perjalanan terakhirnya.


BIOLOGI METABOLISME SEL

Ø Apakah Itu Metabolisme Sel ?
Metabolisme sel adalah susunan dari proses kimia yang memungkinkan suatu organisme untuk merespon lingkungan, mengekstrak energi, tumbuh, berkembang biak serta mempertahankan dirinya. Proses metabolisme sel dikelompokkan ke dalam proses katabolik, yang terlibat dengan ekstraksi energi, dan proses anabolik, yang melibatkan penggunaan energi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Dalam sel, asam nukleat, protein, karbohidrat dan lemak adalah molekul utama yang terlibat dalam metabolisme sel. Inti dari sel – dan kadang-kadang sitoplasma – mengandung asam nukleat, yang merupakan perpustakaan informasi yang mengarahkan serta menentukan fungsi utama dari sel. Ada dua jenis asam nukleat dalam sel: DNA serta RNA. DNA ditemukan dalam nukleus dan template dari mana RNA dibuat. RNA diubah untuk menjadi mRNA segera setelah itu dibuat, ia meninggalkan nukleus ke sitoplasma di mana ia digunakan untuk sintesis protein.
Ø  Protein
Sintesis protein terjadi di sitoplasma dan difasilitasi oleh mRNA yang menyediakan instruksi untuk membuat protein tertentu. Protein hanya rantai asam amino. Ketika tubuh mendorong proses anabolik dalam sel, sintesis protein meningkat, proses anabolik terhalang bila ada kekurangan protein dan asupan kalori. Ketika energi rendah dalam tubuh Anda, daripada membuat protein menggunakan energi yang tersedia, protein dapat dipecah untuk melepaskan energi untuk sel – sebuah proses katabolik.
Ø  Karbohidrat
Karbohidrat, atau pati, adalah sumber energi yang paling tersedia untuk tubuh, mereka dengan cepat dimetabolisme untuk melepaskan energi untuk tubuh. Panjang merantai atau kompleks karbohidrat juga dikenal sebagai polisakarida, mereka terdiri dari unit kecil yang disebut monosakarida. Glukosa adalah monosakarida yang lebih disukai dan yang paling penting dalam tubuh, monosakarida lain termasuk fruktosa dan galaktosa. Glikogen merupakan bentuk penyimpanan glukosa.
Ø  Lemak
Lemak yang terkandung dalam adiposit atau sel-sel lemak, terutama bentuk penyimpanan energi dalam tubuh. Setiap gram lemak menyediakan dua kali lebih banyak kalori protein atau karbohidrat. Lemak cenderung menumpuk di tubuh selama kondisi peningkatan kalori dan asupan lemak. Sebuah gaya hidup juga mendorong penumpukan lemak karena lebih sedikit energi yang digunakan oleh tubuh. Lemak dipecah saat tubuh mengalami kekurangan pemasokan karbohidrat atau pengalaman masalah dengan metabolisme karbohidrat. Diet untuk menurunkan berat badan adalah salah satu cara untuk membentuk ketidakcukupan karbohidrat, diabetes mellitus adalah gangguan yang paling penting dari metabolisme karbohidrat.
Ø  Metabolisme dan Respirasi Sel
Metabolisme mengacu pada semua reaksi kimia dalam tubuh yang baik membuat energi bagi tubuh untuk menggunakan atau yang membutuhkan energi untuk membangun sistem struktural dan fungsional. Respirasi selular adalah salah satu langkah dalam reaksi metabolisme yang menyediakan energi untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.
Ø  katabolisme
Reaksi metabolik yang menciptakan energi disebut katabolisme. Proses ini dimulai selama proses pencernaan ketika nutrisi dipecah menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak yang dapat diserap ke dalam darah. Namun, mereka masih belum dalam bentuk kimia yang dapat digunakan pada tingkat sel. Mereka perlu diubah menjadi ATP.
Ø  ATP
ATP adalah singkatan dari adenosin trifosfat. ATP adalah bentuk energi kimia yang digunakan oleh setiap sel dalam tubuh. Seperti yang digunakan, itu rusak dan didaur ulang untuk digunakan lagi untuk produksi lebih ATP.

Ø  Respirasi seluler
Respirasi selular adalah proses metabolisme yang mengubah energi biokimia dari glukosa menjadi ATP. Hal ini dicapai melalui serangkaian reaksi kimia yang disebut reaksi oksidasi dan reduksi. Selama oksidasi, molekul kehilangan hidrogen dan elektron. Reduksi adalah reaksi yang berlawanan di mana molekul lain memperoleh hidrogen dan elektron. Respirasi selular adalah proses kimiawi yang rumit yang memiliki tiga fase: Glikolisis, Siklus Krebs dan rantai transpor elektron.

Ø  Siklus Krebs
Asetil-koenzim A memasuki mitokondria dari sel dan Siklus Krebs dimulai. Selama fase ini, asetil koenzim-A menggabungkan dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat, yang mengapa Siklus Krebs disebut juga siklus asam sitrat. Molekul-molekul asam sitrat melalui serangkaian reaksi di mana asam yang teroksidasi (kehilangan hidrogen) dan hidrogen ditangkap oleh koenzim. Hidrogen, dalam bentuk NADH dan FADH, memasuki tahap berikutnya.

Ø  Sistem Transportasi Elektron
Sistem transpor elektron adalah seri lain dari reaksi kimia di mana hidrogen kehilangan elektron dan mereka melampirkan protein yang disebut sitokrom. Pada setiap langkah dalam reaksi, sitokrom melalui reaksi oksidasi-reduksi yang memungkinkan masing-masing untuk memberikan elektronnya ke yang berikutnya dalam rantai. Setiap kali elektron ditransfer, energi kimia dilepaskan dalam bentuk ATP. Seperti elektron mencapai akhir dari sistem transportasi, mereka mengikat oksigen.
Ø  Fakta menarik
Selama latihan tubuh membutuhkan banyak energi dengan cepat dan meningkatkan respirasi selular untuk mengimbangi. Jika pasokan oksigen tidak cukup untuk bersaing dengan laju respirasi selular, hasilnya adalah piruvat yang tidak bisa bergerak ke tahap berikutnya. kelebihan piruvat Ini diubah menjadi asam laktat. Jumlah moderat asam laktat ekstra mudah disangga oleh tubuh tetapi jika terlalu banyak asam laktat terbentuk, mekanisme perlindungan kick-in. Hasilnya adalah peningkatan respirasi (sesak napas) dan penumpukan asam laktat pada otot, yang menyebabkan kelelahan otot dan sakit.
METABOLISME SEL
Sel hidup adalah suatu miniature industri kimiawi, dimana ribun reaksi terjadi di dalam suatu ruangan mikroskopik. Gula diubah menjadi asam amino, demikian juga sebaliknya. Molekul-molekul kecil juga dirakit menjadi polimer, yang bisa dihidrolisis pada suatu waktu sesuai dengan perubahan kebutuhan sel.
             Pada tumbuhan dan hewan, banyak sel menghasilkan bahan kimiawi yang kemudian dikirimkan untuk digunakan pada bagian lain organism itu. Proses kimiawi yang dikenal ebagai respirasi seluler akan menggerakkan ekonomi seluler dengan cara mengekstraksi energy yang tersimpan dalam guladan cadangan makanan lain. Sel-sel menggunakan energy ini untuk melaksanakan berbagai jenis kerja.
            Pada contoh yang lain, sel-sel fungi pada foto mengubah energi yang tersimpan dalam molekul organic tertentu menjadi cahaya, suatu proses yang disebut bioluminensensi. (cahaya tersebut dapat menarik serangga yang akan membantu fungi itu untuk menyebarkan sporanya). Biolumensensi dan semua aktivitas metabolik lain yang dilaksanakan oleh sel dikoordinasikan dan dikontrol dengan sangat cermat. Sel sebagai suatu lembaga kimiawi tak ada bandingnya dalam kerumitannya, efisiensinya, integrasimya, dan responsivitasnya terhadap perubahan yang sedikit saja. Konsep metabolisme yang akan dipelajari pada bab ini akan membantu kita memahami lebih jauh mengenai hubungan antara kimia dan kehidupan.
Ø  Pengertian Metabolisme Sel

Metabolisme sel merupakan aktivitas hidup yang dijalankan oleh sebuah sel yang merupakann  unit kehidupan yang terkecil.
            Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup atau sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.

            Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Anabolisme
atau Asimilasi atau  Sintesis
            Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

a.  Fotosintesis
            Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
            Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
b. Kemosintesis
            Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
2. Katabolisme atau Dissimilasi
 Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung didalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respira, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
A. Respirasi
            Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
b.  Fermentasi
            Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob. Namun demikian, dapat juga terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat atau asam susu dan fermentasi alkohol.
Ø  Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Ø   Fermentasi Alkohol
                              Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
      Reaksinya :
1)      Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis)
2)      Dekarbeksilasi asam piruvat + asampiruvat → asetaldehid + CO2 piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3)      Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
                        2 CH3CHO + 2 NADH2 → 2 C2H5OH + 2 NAD.
                                          alkohol dehidrogenase-enzim.
                                          Ringkasan reaksi : C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi         
Ø  Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
            Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ø  Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

PROSES
AKSEPTOR
ATP
1. Glikolisis : Glukosa → 2 asam piruvat
2 NADH
2 ATP
2. Siklus Krebs : 2 asetil piruvat → 2 asetil KoA + 2 CO2
8        NADH
       2 ATP
3. Rantai transnpor elektron respirator : 10 NADH + 502 → 10 NAD+ + 10 H20
30 ATP
 2 FADH2

Ø  Anabolisme dan Katabolisme dari Karbohidrat

            Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia didalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Karbohidrat merupakan hidrat dari unsur karbon (C). Peristiwa ini banyak dijumpai pada tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, atau manusia.
            Karbohidart merupakan sumber energi utama dan sumber serat utama. Karbohidrat mempunyai tiga unsur yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang pendeknya rantai serta jenis ikatan. Dari kompleksitas serta ukurannya.
Karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida  dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks (polisakarida). Selain kelompok tersebut juga masih ada oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari polisakarida, contohnya adalah satkiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, dan galaktooligosakarida (Anonim, 2009).
1.      Monosakarida
a)      Glukosa : Glukosa merupakan produk utama yang dibentuk dari hidrolisis karbohidrat kompleks dalam proses pencernaan. Glukosa ,merupakan bentuk gula yang biasnya terdapat pada aliran darah dan dalam sel. Glukosa dioksidasi untuk menghasilkan energy dan disimpan dalam hati untuk sebagi glikogen.
b)      Fruktosa : Fruktosa dinamakan juga gula tebu.
c)      Galaktosa : Produk ini diproduksi dari laktosa (gula dalam susu) dengan car hidroisis dalam proses pencernaan dan terdapat dalam bentuk bebas.
d)      Mannosa : Mannosa tidak terdapat dalam bentuk bebas dalam makanam, merupakn turunan dari mannosan yan terdapat dari beberpa leguminosa.
2. Oligosakarida
Didalam oligosakarida terdapat pula disakarida, trisakarida dan tetrasakarida, oligasakarida ini merupakan  ikatan dari monosakarida yang tidak melebihi dari ikatan polisakarida.
Ø  Adapun contohnya sebagai berikut :

Ø  Disakarida non-pereduksi
a)      Sukrosa : sukrosa ini terdiri dari glukosa dan fruktosa.
b)      Trehalosa : kupulan mosoakarida ini banyak terdapat pada hemolimfe dari insekta
Ø  Disakarida pereduki

a)      Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa.
b)      Laktosa : Pada hidrolisi lakstosa akan menghasilakn galaktosa dan glukosa.
c)      Selubiosa : Merupakan disakaroda [enyusun selulosa terdiri dari dua molekul glukosa dengn i
d)      katan glikosidik

Ø  Trisakarida
a         a.     Rafinosa : rafinosa terdiri dari galaktosa, glukosa dan fruktosa. Senyawa ini dikenal dengan 
                nama galaktosil sukrosa. 
           b.  Gelatinosa : terdiri atas glukosa, glukosa dan fruktosa.
           c.  Polisakarida
Polisakarida yang terdapat pada ayam berfungsi strktural dan berperan sebagai cadangan energi. Semua polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim akan menghasilkan monosakarida dan derivate monosakarida.
·         Homopolisakarida : merupakn polisakarida yang menghasilkan satu tipe monosakarida pada proses hidrolisis.
a)      a.   Selulosa : berbemtuk linear, tidak larut dalam air dan merupakn rangakain   molekul beta-D-glukosa 10.000-5.000 unit
b)      Glikogen : serupa dengn amilopektin, Percabangan yang dijumapai pada glikogen terjadi pada setiap 8-12 unti glukosa, sehingga tamapk terlihat lebih kompak.
c)      Amilum : Amilum terdiri dari dua macam polimer glukosa yaitu amilosa (ranytai panjang dan tidak bercabang) dan amilo pectin.
d)      Khitin.
·         Heteropolisakarida : merupakan polisakarida yang menghasilkan campuaran antara monosakarida dan derivatnya.
a)      Glikosaminoglikan
b)      Peptidoglikan (Prastowo, 2008)
B. Fungsi
1)      Simpanan Energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolism
2)      Bagian dari kerangka structural dari pembentuk RNA dan DNA
3)      Merupakn eleme structural dari dinding sel tanamn mauoun bakteri
4)      Identitas sel, berikatan dengan protein atau lipid dan berfungsi dalam proses pengenalan antar sel (Nuringtyas. 2009)
5)      Katabolisme
Pada Proses katabolisme  karbohidrat, sering disebut dengan glikolisis. Proses degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekul   piruvat (C3) yang terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatis   yg menghasilkan energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH.
Ø  Proses glikolisis terdiri dari 10 langkah reaksi yang terbagi    menjadi 2 Fase, yaitu:
·         5 langkah pertama yang disebut fase preparatory
·         5 langkah terakhir yang disebut fase payoff
Fase I memerlukan 2 ATP dan  Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP, sehingga total degradasi glukosa menjadi 2 molekul piruvat menghasilkan  2 molekul ATP dan 2 molekul NADP.
Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi 6, menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat balik. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya ialah  isomerasi yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu aldosa, menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, dengan enzim fosfoglukoisomerase dan dibantu oleh ion Mg2+.
Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat pda posisi
            Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim aldolase fruktosa difosfat atau enzim aldolase.  Hanya satu di antara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim kinase fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam 2-fosfogliserat dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat (Campbell,2003).Anabolisme dan katabolisme dari Lemak
A. Struktur
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu dasar pengklasifiksian lemak.
  1. Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula kimia suatu asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH, dan n biasanya kelipatan dua.
·         Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6 atom.
·         Rantai sedang : 8-12 atom
·         Rantai panjang : 14-26 atom.
Dan asam lemak-asam lemak ini merupakan asam lemak jenuh, sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalh yang mempunayi ikatan rangkap astu lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat). 
    Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.
·         Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom karbon, yang salah satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus alcohol dari gliserol akan membentuk gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus alkohol yang membentuk raeksi kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)
·         Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan sam lemak terikat dengan gugus alcohol.
·         Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.
·         Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya kolesterol sterol. Berbeda dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling berhubunga, tiga diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon (Piliang. 2006).
3.     Metabolisme glisero
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
·         Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin, dengan
Rumus : (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO- (Murray, et al, 2003).
Ø  Sintesis asam lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta). Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis (Murray, et al, 2003).
Ø  Anabolisme dan Katabolisme dari Protein
A. Struktur
Diliht dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :
  1. Struktur primer : hanya urutan asam amino di dalam rantai protein. Struktur primer protein diselenggarakan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.
  2. Struktur sekunder. Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau lembaran berlipatan-B setempat yang berhubungan dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder protein diselenggarakan oleh ikatan-ikkatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai polipeptida.
  3. Struktur tersier. Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein. Struktur tersier diselenggarakan oleh onteraksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.
  4. Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul besar terbentuk dari pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal dengan protomer (Poedjiadi, 2005).
B. Fungsi
1.   Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain
2.   Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
3.   Pemeliharaan (dewasa)
4.   Membentuk sel darah
5.   Membentuk hormon, enzym, antibody,dll
6.   Memberi tenaga (protein sparing efek)
7.   Pengaturan (enzim, hormone) (Anonim, 2009 (b))
C. Anabolisme
Proses anabolisme atau sintesis protein secara garis besar dibagi dalam tiga tahap yaitu, tahap pemrakarsaan (initiation), tahan pemanjangan (elongation), dan tahap penghentian (termination).
1. Tahap Initiation
a. Tahap ini merupakan tahap interaksi antara ribosom subunit besar dan subunit kecil. Inisiator aminosil tRNA hanya dapat berikatan dengan kodon AUG yang disebut juga kodon pemrakarsa, karena AUG adalah kode untuk asam amino metionin. Metionin ini akan digandeng oleh inisiator aminoasil tRNA, shingga tRNA ini sering disebut dengan Met-tRNA. Tahap inisiasi diawai dengan pemisahan ribosom sub unit besar dengan ribosom sub unit kecil.
b. Langkah kedua adalah Met-tRNA berinteraksi dengan GTP.
c. Langkah ketiga kombinasi Met-tRNA dan GTP akan bergabung dengan ribosom su-unit kecil. Dan ini akan mengakibatkan langkah selanjutnya.
d. Pada langkah keempat ribosom subunit kecil akan siap bergabung dengan mRNA dalam satu reaksi kompleks yang melibatkan hidrolisis ATP.
e. Pada langkah ke lima terjadi penyatuan ribosom sub unit kecil dan ribosom subunit besar yang disertai dengan hidrolisis GTP menjadi GDP.  Tahap ini diakhiri dengan gabungnya antara ribosom dengn mRNA dan Met-tRNA.
2. Tahap Pemanjangan (Elongasi)
Setelah terbentuk pemrakarsaan (initiating complex), maka ribosom subunit besar akan menempel pada ribosom sub unit kecil.dengan diahului oleh hidrolisis terhadap molekul GTP, sehingga dihasilkan dua tempat yang terpisah pada ribosom sub unti besar yaitu sisi P (Pepetidil) dan sisi A (aminoasil). Pada proses elongasi ribosom akan bergerak sepanjang mRNA untuk menerjemahkan pesan yang dibawa oleh mRNA dengan arah gerakan dari 5’ ke 3’.
Langkah pertama dari proses elongasi adalah reaksi pengikatan aminoasil tRNA (AA2) dengan GTP. Pada langkah sealnjutnya yaitu terjadi ikatan pada kompleks tersebut pada ribosom sisi A.
Pada langkah ketiga GTP dihidrolisis, Met RNA terdapat pada sisi P dan aminoasil-tRNA (AA2) pada sisi A siap untuk membentuk rantai peptide pertama.
Pada langkah keempat metionin yang digandeng oleh tRNA inisiator pada sisi P mulai terikat asam amino yang dibawa oleh tRNA pada sisi A dengan ikatan peptide yang membentuk dipeptida. Sehingga sisi P ribosom menjadi kosong, reaksi ini dikatalis oleh peptidil transferse yang dihasilkan oleh ribosom sub unit besar.
Pada langkah terakhir ribososm bergerak sepanjang mRNA menuju ke 3’ sehingga dipeptida yang sudah terbentuk dari sisi A aka berganti menempati sisi P, sehingga sisi A menjadi kosong. Dan pada sisi A akan terbuka kodon dan akan dimasuki tRNA. Setelah kedua tempat di ribosom terisi oleh tRNA yang menggandeng asm amino masing-masing, asam amio akan sangat berdekatan, dan akibatnya akan terjadi ikatan peptide diantara keduanya.
3. Tahap Penghentian (terminasi)
Pada tahap ini dikenal dengan tahap penghentian, Jadi tahap ini penejemahan kan berhenti apabila kodon penghenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke sisi A. Hal ini akan terjadi jika tidak ada staupun tRNA yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan dengn kodon-kodon penghenti. Setelah itu sebgai pengganti tRNA, masuklah factor pembebas atau RF (Release Faktor) ke sisi A. Faktor ini bersama-sama dengan molekul GTP, melepaskan rantai polipepetida yang telai usai dibentuk oleh tRNA. Setelah itu RIbosom kembali terpisah menjadi unti besar dan unit kecil serta kembali ke sitosol untuk kemudian akan berfungsi lagi sebagia penerjemah (Marianti, 2007).
D. Katabolisme
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Terdapat  2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1.   Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
2.   Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
  1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP
  2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.
  3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP
    1. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin
    2. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea (Lehninger, 2005).
Ø  Keterkaitan Proses Katabolisme dan Anabolisme
Proses katabolisme dan anabolisme dalam suatu organisme berlangsung secara kontinyu dan bersamaan. Keduanya merupkan proses pengubahan energi sehingga energi dalam tubuh organisme tersebut teap tersedia.
Tumbuhan hijau sebagai organisme fotoautotrof menyediakan sumber energi kimia bagi organsime heterotrof, sebaliknya organisme heterotrof akan melepaskan sisa metabolsime berupa CO2 dan H2O yang akan dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis.
Secara ekologis terdapat hubungan antara tumbuhan hijau sebagai produsen dan hewan sebagai konsumen dalam proses transformasi energi. Dalam tubuh individu organisme itu sendiri terjadi proses penyususnan dan dan pembongkaran zat untuk transformasi energi.
Dalam tumbuhan hijau, mereka menyusun makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Selajutnya ia juga memanfaatkan senyawa kimia yang terbentuk dari fotosintesis tersebut untuk prosesn respirasi sel guna menghasilkan energi. Bahkan mungkin kalian pernah mengamati beberapa tumbuhan dapat menyimpan cadangan makanannya sebagai energi cadangan, yang tersimpan dalam bentuk umbi-umbian. Begiti pula dalam tubuh hewan, termasuk dalam tubuh manusia terjadai proses penyusunan dan pembongkaran zat tersebut. Disamping ada proses respirasi protein (katabolisme) untuk memperoleh energi, juga terjadi proses penyusunan (sintesis) protein yang penting untuk tersedianya protein guna membangun sel atau jaringan yang rusak dan sebagai pembangun struktur jaringan tubuh. Demikian pula sintesis lemak dan pembongaran lemak, merupkan dua proses yang saling berkaitan satu sama lain.
Ø  Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
          Proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak daalam sel tubuh manusia, satu sama lain saling terkait. Ketiga proses metabolsime tersebut akan melewati senyawa asetil CO-A, sebagai senyawa antara untuk memasuki siklus Krebs. Begitu pula apabila terjadi kelebihan sintesis glukosa, maka dalam tubuh akan diubah menjadi senyawa lemak sebagai cadangan energi. 
Ø  Enzim
Enzim merupakan biokatalisator atau katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.
Ø  Struktur enzim terdiri dari:
       Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).
      Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.
Ø  Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
a.      Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
b.      Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
c.       Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
d.      Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
e.      Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
f.        Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng- katalisis pembentukan dan penguraian lemak. lipase Lemak + H2O → Asam lemak + Gliserol
g.      Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
h.      Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi, 2+ 2+ contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A. Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.
Ø  Fungsi Enzim Dalam Metabolisme :
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup.Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang lebih kecil (katabolisme).
Beberapa reaksi kimia tersebut antara lain respirasi, glikolisis, fotosintesis pada tumbuhan, dan protein sintesis. Dengan mengikuti ketentuan bahwa suatu reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar (umumnya pemanasan), maka seyogyanya reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh manusia harus diikuti dengan pemberian panas dari luar.
Ø  Fungsi enzim dalam metabolism :
Sebagai contoh adalah pembentukan urea yang semestinya membutuhkan suhu ratusan derajat Celcius dengan katalisator logam, hal tersebut tidak mungkin terjadi di dalam suhu tubuh fisiologis manusia, sekitar 37° C. Adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar.
Kerja enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi.
Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
Ø  Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dari pasa enzim yakni :
  1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan oksigen.
  2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
  3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau penambahan oksigen
  4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H20.
  5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
  6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
  7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.